IBU SAYANG
Dulu, ibuku pernah berkata seperti ini : “Tsaura, kuliah itu
biayanya mahal sekali tapi semahal apapun umi akan berusaha keras supaya Tsaura
bisa kuliah, umi mau semua anak-anak umi kuliah dan
jadi orang sukses” kalimat itu terngiang ngiang di kepalaku dan mengingat bahwa
saat itu keluargaku masih dalam tahap perjuangan menuju keluarga mapan, maka
aku yang masih kecil itu pun mengambil sebuah kaleng bekas susu di dapur, lalu
membuat lubang kecil di atasnya untuk memasukkan uang. yap, aku membuat sebuah
celengan. hari demi hari kulewati, ku ingat hari-hari itu kusisihkan uang
jajanku dan ku simpan dalam kaleng susuku. mulai dari recehan hingga uang
kertas. setiap hari yang ada dikepalaku adalah bahwa aku ingin kuliah di tempat
yang serba biru karena aku suka sekali dengan warna biru.
Setiap kali jumlah uang sudah mencapai pertengahan kaleng susu,
aku selalu menghitungnya, sudah sampai mana aku menabung. Tapi, setiap kali
uang yang kupunya sudah cukup banyak, ibuku selalu meminta uang tabunganku
untuk membeli sayur dan bahan makanan lainnya di rumah. sungguh, waktu itu aku
cukup kesal dengan ibuku, bagaimana aku bisa kuliah kalau uangnya di ambil umi
terus? pikirku saat itu. Tapi setiap kali ibuku meminta uang, aku selalu
memberikannya, aku tak bisa menolak. Karena aku pun tahu bahwa ketika ibuku
meminta uang tabunganku, tandanya ibuku btidak punya uang sama sekali.
Sang bunda
Dikala riang gembira
Dikala gundah gulana
Dikala terang benderang
Dikala gelap gulita
Engkau temani diriku…
Engkau pelitaku
Engkau sandaranku
Engkau inspirasiku
Betapa besar pengorbananmu
Betapa besar cintamu
Tidak ada keluh kesah menerpamu
Meski rintangan didepanmu Read more
Tidak ada komentar:
Posting Komentar